Tuesday, July 4, 2017

Night Life: "Naik Vespa Wisata Keliling Kota Lama Semarang"

Gereja Blenduk - Kota Lama Semarang

Assalamualaikum...

Mungkin gw sudah pernah ke Kota Semarang tapi yang jelas gw sudah lupa bagaimana rasanya menginjakkan kaki di kota ini. Seinget gw sih terakhir gw ke semarang sekitar tahun 2007/2008, saat itu gw masih pake seragam SMA kebanggaan gw (Krida Nusantara) dan melakukan study tour ke Semarang dan Jogjakarta. Waktu itu juga kalo ga salah cuma ke kuil Sam Poo Kong dan Akademi Kepolisian, apesnya semua dokumentasinya ilang semua ntah gw lupa nyimpennya dimana. Mungkin dalam perjalanan study tour waktu itu juga gw ngerasa pertama kali patah hati dan fotonya gak sengaja gw hapus semua kayaknya bersama kenangan indah saat itu hahaha... 


Alhamdulillah banget minggu lalu dari tanggal 15 sampai 18 Juni 2017 gw di tugaskan ke Semarang. Akhirnya bisa juga ke Kota ini. Sebenernya aneh sih karena sebenernya kan ortu gw orang Pekalongan dan gw juga kalo mudik ke Pekalongan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Semarang paling sekitar 2 jam perjalanan darat tapi malah udah lama banget ga ke Semarang. Malah gw seringnya ke Yogyakarta yang jumlahnya sekitar 7 kali selama gw bekerja. Bahkan seminggu sebelumnya gw baru aja balik dari Yogyakarta walaupun perginya ke Wonosobo dan Banjarnegara.
Taman Sri Gunting
Taman Sri Gunting
Oke sekarang gw akan cerita sedikit pengalaman gw di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini. Seperti biasa gw ga akan cerita tentang kerjaan gw (perih dan menyakitkan haha) jadi gw akan cerita tentang pengalaman yang seneng-seneng aja. Selama gw di Semarang hal yang paling menyenangkan adalah ketika gw bersama rekan main dan berkunjung ke salah satu kawasan yang sangat terkenal di Semarang yaitu Kota Lama Semarang tepatnya di Taman Sri Gunting pada saat weekend sehabis makan malam yang sangat enak (ini gw ceritain di lain waktu aja). Jadi semakin ragu kalo gw pernah ke kota ini sebelumnya. 





Pertama kali gw melangkahkan kaki di tempat itu dan melihat sekitar memang gw sepertinya sudah nyaman ngerasanya dan memang pas banget sama kesukaan gw terutama suasananya yang jadul penuh lampu warna-warni. Yang gw ga suka atau lebih tepatnya sih iri adalah ngeliat banyaknya orang yang berpasangan pada foto dan duduk berdua hahaha... kapan gw bisa kaya mereka. Terasa sekali bahwa nama Kota Lama bukan hanya sekedar nama dan julukan, di daerah itu memang banyak sekali bangunan tua yang sudah di bangun dari mulai jaman penjajahan Portugis di Indonesia mungkin sekitar abad 16. Pemandangan di sini sangat unik banyak orang yang menyewakan sepeda atau becak antik yang bisa kita gunakan sebagai sarana pelengkap/aksesoris untuk mengambil foto. Jangan lupa sumbangan sukarelanya untuk aksesoris foto seperti gerobak dan sepedanya dan jasa ambil foto oleh pemilik aksesoris.

Pemilik Vespa Wisata
Pemilik Vespa Wisata
Di saat gw berjalan berkeliling di kawasan kota lama, gw sangat tertarik dengan keberadaan satu unit vespa lengkap dengan sespannya , gw sih ngiranya pertama cuma semacam komunitas vespa sedang kumpul tapi ternyata itu vespa bisa disewa dan dipake untuk keliling Kota Lama jadi kaya semacam vespa wisata. Di kawasan ini hanya ada 3 unit kalo tidak salah vespa wisata yang bisa di sewa. Biasanya ketiga vespa bersama pemiliknya mangkal di kawasan Kota lama hanya pada weekend saja.


Kebetulan pas gw sedang disana cuma ada Mas Fatria yang sedang menawarkan jasa vespa wisata. Sedangkan dua orang temannya yaitu Mas Rofiq Ahmad dan Mas Untung sedang libur. Mas Fatria ini setiap harinya bekerja sebagai tour guide. Sejak kecil gw sudah bercita-cita untuk menjadi seorang tour guide karena menurut gw kerjanya enak, menyenangkan dan lumayan besar penghasilannya. Sampai sekarang pun gw masih pengen jadi seorang tour guide atau setidaknya jadi pebisnis di bidang agen travel wisata hahaha. Fyi, untuk memakai jasa vespa wisata hanya perlu mengeluarkan slawe alias Rp 25.000 saja tapi sih saran aja sebaiknya diberikan tips. Walaupun sedikit setidaknya pemberian tips ini yang sebenernya banyak sekali manfaatnya terutama untuk wisatanya sendiri menurut gw. Karena biasanya kita akan mendapatkan sedikit tambahan layanan atau informasi tambahan apalagi kalo kita nanti akan pergi lagi ke tempat yang sama di lain waktu.


Pabrik Rokok Praoe Lajar
Pabrik Rokok Praoe Lajar
 akhirnya gw naik tuh vespa wisata bersama temen gw yang namanya Bang Poltak (udah keliatan kan asal daerahnnya dari namanya). Lumayan lama juga loh keliling2 kawasan ini mungkin sekitar 25 menit. Hal yang bikin gw seneng saat naik vespa wisata ini adalah kita dapat melihat banyak bangunan tua yang menjadi tempat foto anak muda untuk mengabadikan momen mereka. Biasanya bangunan tua identik dengan hal-hal yang mistik atau angker tapi klo di sini jadi objek foto/wisata malam. Ada juga "Pabrik Rokok Praoe Lajar" yang merupakan pabrik rokok di kawasan Kota Lama. Berdasarkan informasi yang gw dapat pabrik rokok ini masih beroperasi namun produknya tidak dijual di semarang. Ya gw sih sangat berharap orang seperti Mas Fatria dkk akan semakin banyak dan tempat seperti Kota Lama dilestarikan dan dirawat terus agar dapat jadi tempat wisata. Karena selain bagus tetapi juga sangat ekonomis untuk orang kaya gw (kantong tipis lemak tebal).

Sekian sedikit cerita tentang pengalaman gw di Kawasan Kot Lama Semarang. Bisa dicoba sebagai alternatif tempat nongkrong dan wisata malam hari di Kota Semarang. Tks..


0 komentar:

Post a Comment