Assalamualaikum..
Di penghujung bulan April, alhamdulillah gw diberi kesempatan untuk mengunjungi salah satu pulau di Indonesia yang terkenal akan keindahan pantainya yaitu Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keindahan pantai di Pulau Lombok ini sudah diakui sebagai destinasi favorit nasional bahkan dikenal sampai luar negeri.
Ini merupakan kunjungan gw yang pertama kali ke Lombok jadi gw sangat senang banget tentunya walaupun sebenernya gw tau kunjungan gw ke Lombok sangat singkat sehingga tidak bisa berkunjung ke semua tempat indah yang ada di Lombok. Satu atau dua tempat sudah sangat cukup bagi gw. Karena waktu yang sangat singkat dan terbatas ruang gerak pekerjaan, musnah sudah harapan gw untuk bisa pergi ke Gili manapun dan hanya bisa pergi ke tempat yang tidak terlalu jauh dari Kota Mataram.
Setelah urusan semuanya kelar, akhinya gw bisa sedikit bernafas melepas lelah. Kata orang banyak kalo belom menginjakkan kaki di pasir pantai Lombok sama saja belum datang, jadi ya mau gamau harus minimal sekali berkunjung ke pantainya dan tempat yang direkomendasikan adalah pantai di sekitar Kuta Lombok. Pertama kali denger kata "Kuta", gw kira cuma Bali yang punya Kuta ternyata lombok juga punya, ya maklum sekalipun ke Bali itupun hanya transit 15 menit. Di daerah Kuta Lombok terdapat banyak sekali pantai yang bagus, salah satunya adalah Pantai Tanjung Aan yang kemarin gw kunjungi. Daya tarik dari Pantai Tanjung Aan ini selain karena pemandangan yang indah, di pantai ini kita dapat menemui dua jenis pasir berbeda yaitu pasir putih dan pasir merica yang baru pertama kali juga gw lihat.
Untuk kesana kita melewati jalan yang tidak terlalu besar dan masih kurang bagus, belum lagi banyak ditemui sapi dan kerbau yang siap menghalangi perjalanan. Semua hambatan yang ditemui semua perjalanan akan terbayar lunas saat kita mencapai Tanjung Aan. Di daerah sekitar banyak gerbang-gerbang yang menuju ke pantai, sebaiknya lihatlah tulisan pada gerbang masuk agar kita dapat menemui spot yang kita inginkan. Untuk masuk ke kawasan pantainya sendiri sebenarnya gratis cuma bayar parkir saja di pintu gerbang untuk mobil 10 ribu dan motor 5 ribu kalo ga salah.
Sesampainya di Pantai Tanjung Aan, gw langsung menuju pinggir pantai mencoba mengamati pemandangan sekitar yang dipenuhi oleh bukit batu yang terbentuk secara alami sesekali melihat orang berjemur hahaha... gw datang sekitar jam 1 siang dan matahari sedang terik. Sesekali gw ambil foto pemandangan lautnya.
Saat sedang asik main air, datang seseorang menawarkan jasa perahu untuk menyebrang pulau untuk melihat Batu Payung. Harga yang ditawarkan sekitar 500 ribu rupiah, cukup mahal memang tapi cobalah menawar wajar. Setelah ditawar akhirnya disepakati dapat harga 300 ribu untuk pulang pergi. Perahu tersebut memiliki kapasitas sekitar 8 orang (kurang lebih bagus). Perjalanan Ke Batu Payung dari pantai sekitar 20 menit dengan ombak yang tenang. Saat perjalanan kita sudah bisa melihat Batu Payung yang berada di Pulau seberang. Sesuai namanya Batu tersebut mempunyai bentuk menyerupai payung.
Setibanya di Batu Payung banyak anak kecil yang menawarkan menjadi fotografer sekaligus guide pribadi. Untuk bayarannya mereka tidak mematok harga cuma berilah dengan uang yang sesuai karena anak-anak kecil tersebut ternyata bersekolah pada pagi harinya. Ada juga penjual buah kelapa utuh yang dipatok dengan harga 20 ribu rupiah per buah, cukup sesuai lah untuk tempat wisata. Perlu dimaklumi juga jika pada saat kita kesana pedagang kelapa atau anak-anak kecil tersebut sedikit memaksa, kita sebagai pengunjung harus bijaksana dalam bersikap.
Batu yang menyerupai payung ini terbentuk secara alami. Kesan gw pertama kali sih aneh dan unik ya karena bagian bawahnya lebih kecil daripada bagian atasnya. Kalo menurut gw memang Batu Payung ini spot yang paling bagus buat mengambil foto karena batunya sendiri sudah unik dan pemandangan lautnya sangat mendukung. Gw juga melihat ada orang ambil foto Pre-wedding disitu, jadi memang lokasi ini sudah cukup dikenal walaupun pas gw kesana kondisinya tidak terlalu banyak pengunjung. Tapi jangan sampe kesorean pulangnya kalo bisa sebelum jam 4 sudah balik ke Tanjung Aan karena air lautnya akan surut jadi perahunya bakal tertahan karang jika pulang kesorean seperti yang gw alami. Karangnya bukan main tajamnya belum lagi banyak bulu babi yang bisa melukai kaki.
Tanjung Aan, Lombok |
Walaupun waktu mainnya singkat tapi gw merasa puas banget bisa berkunjung kesini, menemukan pengalaman dan pemandangan yang baru, hiburan yang sesuai setelah capek kerja terus sehingga pikiran jernih pas pulang. Alhamdulillah kesampean juga pergi ke Lombok. Tks
0 komentar:
Post a Comment