Assalamualaikum...
Akhir - akhir ini gw sering kepikiran tentang kuliner atau makanan dan kebetulan juga juga bulan April ini memang banyak libur panjangnya jadi makin sering pulang ke rumah di Serang. Bukan cuma gw yang balik ke Serang tapi kakak gw juga balik ke rumah. Komplitlah keluarga gw yang biasa terpencar. Mumpung sebelum puasa biasanya kumpul keluarga dulu.
Minggu lalu keluarga gw yang komplit sudah bergabung di rumah semua. Nah klo sudah kumpul kan biasanya yang diomongin adalah makanan yang dari dulu sudah menjadi langganan keluarga gw pas kumpul bareng. Diputuskan bahwa kita akan makan malam dengan menu yang sangat menggoda selera yaitu Bubur Setan, Mpek-mpek cina dan Nasi Bakar Mang Puri. Ketiga menu tersebut memang sudah tidak asing bagi gw karena memang selain tempatnya berdekatan dalam satu kawasan, keberadaan ketiga tempat itu sudah menjadi legenda di Serang dan sudah terbukti rasa dan kualitasnya. Jangan heran bila ketiga menu tersebut menjadi pilihan para pecinta kuliner.
Tapi untuk kali ini gw akan sedikit berbagi Informasi tentang "Nasi Bakar Sumsum Mang Puri" saja karena pada malam itu gw emang makan menu nasi bakar saja. Sebelumnya gw sudah pernah membahas tentang salah satu kuliner yang mengandung sum-sum yaitu Kaledo (Makan Liar di Palu). Kedua makanan tersebut memakai sum-sum sebagai bahan andalan tetapi berbeda cara pengolahan dan masaknya begitu juga dengan rasanya yang tentu tidak bisa dibandingkan karena keduanya juara di lidah gw. Kalo gw maunya malah makan nasi bakar sumsum mang puri sambil makan kaledo, udah pasti kolestrol yang ada.
Nasi Bakar Sumsum Mang Puri Khas Serang Banten |
Kembali ke Nasi Bakar Sumsum Mang Puri. Sudah banyak nasi bakar yang sudah pernah gw cobain selama hidup gw, memang kebanyakan Kuliner yang satu ini di jual di daerah Sunda seperti Bandung,dll. Tidak seperti menu nasi bakar yang pernah gw coba di daerah lain, nasi bakar sumsum ini memakai sumsum sapi/ kerbau sebagai campurannya.Puluhan tahun yang lalu, konon katanya terciptanya menu tersebut karena ketidaksengajaan si pemotong hewan yang membawa tulang-tulang sisa untuk di bawa ke rumah untuk dolah/ di jual lagi, setelah dipecah sumsum tulangnya di campur dengan nasi dan dibakar, pada awalnya hanya para tetangga yang mencicipi sebelum di jual dan laku seperti saat ini. Untuk rasanya sendiri nasi bakar sumsum mang puri memiliki rasa yang sangat gurih dan sedikit pedas. Dalam satu porsinya terdapat dua bungkus nasi sumsum kecil. Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau, klo ga salah Rp.12.000,-/ porsi (dua bungkus kecil), Kalo saran gw sih sekalian beli sate yang terdapat di depan warung tenda nasi sumsum karena lebih enak kalo make sate hahaha.
Cuma kalo di banding dulu sumsum yang di campurkan ke dalam nasi bakar sudah semakin sedikit jumlahnya, kalo cuma makan satu poris jadi kurang berasa. Ya mungkin sekarang sudah serba mahal bahan baku pembuatannya dan semakin langka juga sumsumnya. Cuma kalo soal rasa, nasi bakar sumsum mang puri khas Serang-Banten masih menggugah selera dan mengobati rasa kerinduan gw yang sudah jarang pulang ke Serang.
Sebagai Informasi tambahan aja Warung Nasi Bakar Sumsum Mang Puri ini buka setiap pukul 4 sore sampe malam, cuma jangan kemaleman juga datengnya karena biasanya jam 8 malam sudah habis. Posisi dari warung di Jalan Kapten Swardo, dekat Pasar Lama Serang-Banten. Kalo pusing tinggal cari daerah pasar lama ada belokan pertama lurus terus mentok sampe ketemu rumah makan Saiki, letaknya cuma sepuluh langkah dari Saiki.
Sekian. Tks.
good. maybe i want to try this food.
ReplyDeletegood. maybe i want to try this food.
ReplyDelete