Sebelum bulan Mei berakhir gw akan sedikit bercerita tentang pengalaman gw tentang kuliner di kota Mamuju, Sulawesi Barat pada minggu kedua bulan Mei 2017. Ini merupakan kali kedua gw menapakan kaki di Mamuju, sebelumnya gw sudah pernah kesini dua tahun lalu. Dari kunjungan gw yang pertama sepertinya masih belum ada perubahan yang mecolok terjadi di kota ini. Mulai dari Pantai Manakara yang bersebelahan dengan Hotel Maleo, lalu tulisan "Mamuju City" di atas bukit dan Pulau Karampuang yang menyajikan setitik keindahan dari seberang pulau.
Kota Mamuju merupakan Ibukota dari Provinsi Sulawesi Barat yang merupakan pecahan dari Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2004 kalo tidak salah. Berbeda dari Kota Palu yang beberapa bulan lalu pernah gw kunjungi yang terkenal akan kuliner khasnya yaitu kaledo-nya. Di Kota Mamuju ini makanan yang terkenal adalah makanan olahan ikan (Ikan bakar dan ikan masak) yang hampir sama (dari bentuk dan rasa) seperti daerah lain di Sulawesi. Jadi klo kalian ingin makan sesuatu selain makanan olahan ikan dan kalian sedang berada di Mamuju, bisa dicoba untuk mencicipi kuliner khas kota Makassar sebagai kuliner altenatif. Salah satu pengalaman gw saat mencicipi "Coto Makassar Daeng Sangkala".
Jadi sebenernya waktu itu gw udah telat makan, karena sudah kemaleman gw bingung mau makan apa karena Kota Mamuju ini terbilang sepi pada malam hari dan warung/toko yang menjual makanan sudah tidak banyak. Gw bersama seorang teman akhirnya diarahkan oleh Pak supir ke warung "Coto Makassar Daeng Sangkala". Dia selalu membawa orang luar daerah ke sini jika berkunjung ke Mamuju. Warungnya sih sederhana tapi jangan remehkan rasa coto-nya. Bumbu rempah yang sangat kental benar-benar terasa. Potongan daging dan jeroan yang besar -besar sangat lembut dan bercampur dengan baik dengan bumbu dan kuahnya. Alhasil dua Mangkok Coto Makassar dan tiga Ketupat ukuran kecil habis disantap.
Untuk lokasinya sendiri warung nya terletak di Jalan R.E Martadinata dekat dengan Rumah Sakit Umum Regional Sulawesi Barat. Warung ini buka dari pukul 8 pagi hingga pukul 10 malam jadi bagi kalian yang lapar malam-malam di Mamuju bisa dicoba mampir ke warung coto ini. Waktu efektif berkunjung kesini adalah selepas maghrib karena tidak terlalu ramai. Untuk harga coto di warung ini 18 ribu rupiah terhitung cukup murah untuk rasa rempah yang tebal dan irisan daging yang banyak.
Sekian sedikit pengalaman gw mencoba Coto Makassar Daeng Sangkala di kota Mamuju. Kuliner yang satu ini dapat juga loh dijadikan referensi kuliner untuk berbuka puasa. Selamat mencoba. Tks..
Sekian sedikit pengalaman gw mencoba Coto Makassar Daeng Sangkala di kota Mamuju. Kuliner yang satu ini dapat juga loh dijadikan referensi kuliner untuk berbuka puasa. Selamat mencoba. Tks..