Sunday, November 13, 2016

Trip #3 : "Tarakan - Tanjung Selor ( 27 - 29 September 2016)"


Oke semuanya kali ini gw akan cerita sedikit pada saat gw jalan ke kota Tarakan. Kota ini tempat dimana gw tergila-gila sama kepiting dan ikan. Tarakan ini menurut gw unik di pusat kotanya, jadi di pusat kota itu ada perempatan nah setiap jalan itu menuju ke tempat yang menarik dan di pusat kota itu ada Mall yang sepi banget, malahan rame di pasar malam yang terletak di belakang KFC seberang Mall tersebut.

27 September 2016
Gw dan rekan gw bersiap menuju kota Tarakan, jadwal penerbangan ke kota Tarakan dari Jakarta paling pagi jam 5. Perjalanan sekitar 2 jam di tambah transit dan perbedaan waktu 1 jam berarti 3-4 jam. Akhirnya jam 10.00 WITA kami sampai di Bandara Juwata-Tarakan dan langsung menuju salah satu Hotel di Pusat Kota Tarakan. Oh iya, di Tarakan hanya terdapat beberapa Hotel yang bagus menurut saya dan kita bisa merasakan mati lampu yang frekuensinya sering terjadi (3-4 kali/hari) sampai saya terjebak di lift. 

Setelah menaruh baju gw dan temen memutuskan untuk langsung pergi ke Tanjung Selor agar menghemat waktu dan bisa berkeliling di kota Tarakan. Untuk sampai ke Tanjung Selor kita bisa menggunakan beberapa transportasi seperti pesawat dan speedboat. Kami memilih menggunakan speedboat untuk menghemat pengeluaran dan tentunya mencari pengalaman menyelusuri sungai di sana. Sekedar saran jika menggunakan speedboat, beli tiket yang tersedia di loket pelabuhan letaknya di kantor pengurus pelabuhan. Banyak kapal speedboat ilegal yang menawarkan jasanya tanpa adanya asuransi resmi. Kenyamanan pun jelas lebih unggul kapal resmi daripada kapal yang ilegal walaupun harga tiketnya sama. Dan sialnya karena baru pertama ke Pelabuhan gw salah naik speedboat. Untuk menuju Tanjung Selor dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. Pemandangan sungai dan pulau kecil yang dihiasi tanaman mangrove menjadi pengalaman yang unik .

Cara pengambilan penumpang pun tergolong unik, si nahkoda beberapa kali berhenti di pulau kecil atau di sebuah perahu kecil. Untuk yang di pulau kecil sudah ada tempatnya untuk mengambil penumpang seperti pelabuhan kecil yang terbuat dari kayu atau bambu dan biasanya sudah ada sejenis calo yang nyetopin speedboatnya.Akhirnya kami sampai di pelabuhan Tanjung Selor untuk meninjau keadan pasar di sana di temani oleh Pegawai disana. 

Jam sudah menunjukan jam 3 sore, kami pun bergegas untuk kembali ke Tarakan  agar tidak tertinggal kapal terakhir yang berangkat sekitar jam 04.10 WITA. Setelah sampai di Tarakan, kami menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh di Pasar Sebengkok yang terletak di sebelah Pelabuhan. Pasar Sebengkok menyediakan jajanan(Coklat, kue dan Wafer) khas Malaysia dan Singapore dengan harga yang relatif murah. Kita tidak perlu ragu untuk memilih toko mana yang akan dikunjungi karena harga di semua toko sama tidak kuran dan tidak lebih. Selain jajanan khas dari Malaysia dan Singapore, ada juga ikan asin, kerupuk amplang dan abon kepiting. Petualangan hari ini ditutup oleh kuliner yang sangat menjamur di kota Tarakan yaitu Kepiting. Kepiting disini besar-besar dan harganya murah sekali. Belum lengkap jika ke Tarakan tidak makan Kepiting. 

28 September 2016
Di pagi hari yang sangat indah ini gw bersama seorang rekan berencana untuk menyelusuri beberapa tempat. Salah satunya adalah Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan. Untuk tempatnya sendiri tidak jauh dari pusat kota sekitar 15 menit jalan kaki. Tiket masuk di tempat ini Rp.3.000,-/orang sepuasnya, sangat murah bila dibandingkan dengan hutan mangrove di daerah lain.

Untuk tempatnya sendiri terbilang luas sekali cuma sayang masih ditemukan banyak sampah padahal tempat sampah sudah disediakan oleh pihak pengelola. di kawasan ini kita bisa melihat banyak sekali kepiting dan ikan lumpur (ikan yang bisa jalan di lumpur).

Patung Bekantan di Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan
Tips jika anda datang ke kawan ini adalah pakai celana panjang dan baju kaos tipis karena namanya juga hutan banyak serangga dan tempatnya juga terbilang cukup lembab. Setelah dua jam keliling dan ambil foto, gw keluar dari kawasan konservasi dan menuju tempat oleh-oleh yaitu kepiting soka. Tempat yang terkenal di kota Tarakan adalah Kaltara Fried Crab aka KFC, tempatnya mudah dijangkau kalau dari pusat kota sekitar 10 menit dengan jalan kaki. Gw juga penasaran bagaimana rasanya karena jujur gw belom pernah makan kepiting soka. Sayangnya gw lupa ambil foto sendiri jadi ambil foto dari mbah Google.

Kaltara Fried Crab sumber di sini

 Ya begitulah kira-kira bentuknya. Soal rasa kayaknya mirip ayam ada seratnya dan semua bagian bisa di makan, jadi begitu efektif dan ekonomis kan. Bisa juga loh makan di tempat jadi sambil minum es kelapa/es jus buah naga jadi makin seger nikmat. Kalo makan di tempat banyak pilihannya, nah berhubung gw penasaran dan belom pernah juga gw cobain satu-satu menunya dari mulai kepiting soka, sup kepiting dan nasi goreng kepiting pake nambah hahaha... serakah juga ya. Untuk yang di bawa pulang ke daerah masing-masing mending beli di KFC cabang Bandara Juwata karena kepitingnya cuma tahan 1 X 24 jam. Bisa katanya sampe 2-3 hari tahan di kulkas cuma kan menurut gw kurang sedap aja nantinya. Nah karena alasan ini juga yang tadinya kepitingnya udah di bungkus di bawa ke hotel buat oleh-oleh pun gw abisin aja hahaha...maklum masih penasaran aja kok ada kepiting kek gini ya.
Akhirnya kami pun pulang ke hotel dan siap-siap packing buat besok pulang ke Jakarta sekalian istirahat.

Ya sekian dulu gw berbagi pengalaman gw selama kurang lebih 3 hari 2 malam di Kota Tarakan. karena waktu yang singkat juga gw belom sempet ke Pantai amal dan warung Kopi yang katanya Legendaris. Semoga lain waktu dapat berkunjung kembali ke Kota Tarakan yang menurut gw COOL BUT SIMPLE. Bye-bye.......Wasalam.

0 komentar:

Post a Comment