'Trip #11 : "Tanjung Aan dan Batu Payung - Lombok ".'

Artikel ini menceritakan pengalaman pribadi penulis tentang tempat wisata yang dikunjungi di Lombok. Tanjung Aan dan Batu Payung merupakan dua dari banyak tempat di lombok yang sangat indah dan exotic dimana penulis menghabiskan satu hari untuk mengunjungi kedua tempat tersebut.

Trip #7 Kuliner #4 : "Warna - Warni Kota Palembang"

Palembang dengan keindahan malam hari dan keanekaragaman kuliner yang tersaji

Trip #6 : "Keindahan Senja di Langit Tanjung Pinang"

Menikmari keindahan langit saat akan senja di pinggir pelabuhan Tanjung Pinang- Kepulauan Riau

Trip #3 : "Tarakan - Tanjung Selor

Perjalanan ke Tanjung Selor dan Tarakan serta menikmati hutan bakau yang ada di Tarakan.

Blog #2 : "Blogging is an Art"

Perjalanan hidup pribadi sehingga memilih untuk menjadikan blogging menjadi passion

Monday, June 19, 2017

"Bermalam di Hotel Surya Asia di Wonosobo"

Hotel Surya Asia Wonosobo
Assalamualaikum..

Dua Minggu lalu gw pergi ke Wonosobo dalam rangka pekerjaan yang diadakan oleh kantor gw hampir di setiap tahun tepatnya pada bulan Ramadhan. Nah untuk daerahnya gw dapetnya Wonosobo dan Banjarnegara. Sebelumnya gw sudah bercerita sedikit tentang Mie Ongklok dkk yang merupakan makanan khas dari Wonosobo, nah pada tulisan kali ini gw akan sedikit me-review salah satu dari hotel yang ada di tengah Kota Wonosobo dan kebetulan juga gw nginep disitu saat ke Wonosobo yaitu Hotel Surya Asia.

Sebelumnya gw rada bingung untuk memilih tempat menginap di Wonosobo ini karena jujur aja ini gw pengalaman pertama ke Wonosobo. Selain baru pertama kali, gw juga pergi ke Wonosobo bukan untuk liburan ke Dieng atau tempat wisata apapun di Wonosobo jadi gw memang cari hotel yang bisa senyaman mungkin untuk gw tinggal. Akhirnya gw searching di Google sampe tanya-tanya temen. Akhirnya ada salah satu temen di rombongan yang pernah ke Wonosobo dan menginap di salah satu Hotel yang teletak di sekitar alun-alun Kota Wonosobo yaitu Hotel Surya Asia. Memang gampang-gampang susah untuk mencari hotel di Wonosobo, jika ada pun biasanya hotel tua yang usianya bisa mencapai 100 tahun, ya gw mah ogah aja kalo menginap hotel terlalu tua, takut malem-malem ada kejadian horor di kamar.  

Oke sekarang gw sedikit menceritakan apa yang gw rasakan ketika menginap di Hotel Surya Asia. Pada saat masuk ke bagian resepsionis terdapat banyak kursi-kursi tamu jadi klo menunggu check-in bisa duduk-duduk dulu di kursi tamu yang disediakan. Menurut gw, hotel ini cukup nyaman dan letaknya strategis banget karena memang hanya berjarak sekitar 300 meter dari Alun-alun Wonosobo. Di sekitaran hotel juga banyak warung atau toko yang menjual oleh-oleh dan makanan sampe malem jadi ga perlu khawatir jika memang pengen makan malam terutama Mie Ongklok dan Wedang Ronde.


Kamar Superior Hotel Surya Asia Wonosobo
Selain tempatnya yang strategis, fasilitas dan kamar hotelnya juga lumayan bagus dan lengkap untuk ukuran kota yang tidak terlalu besar. Jumlah kamarnya banyak dan tersedia dalam berbagai tipe dari Superior sampe Suite ada semua. Tempat parkir yang disediakan juga ada di basement sehingga bisa untuk parkir kendaraan bagi yang bawa kendaraan. Selain itu ukuran kamar yang lumayan luas fasilitas dalam kamar juga lengkap mulai dari kulkas, TV, lemari, air mineral dan water heater (lengkap dengan kopi, teh dan gula serta cangkir san sendok). Cuma untuk saluran TV-nya terbatas jadi bisa aja ada channel yang tidak tertangkap. Ada Juga restoran Asia yang terdapat di dalam hotel cuma sayangnya gw ga nyobain karena puasa dan buka puasa luar.

fasilitas:

Water Heater + Coffee set
Water Heater + Coffee setIni wajib sih kalo memang daerah tempat kita menginap, bisa jadi penghangat juga saat kita kedinginan atau memang yang butuh kopi biar bisa fokus kerja saat menginap daripada ngopi di luar mending di hotel.

  
 
Cermin +  Meja  + TV
Cermin, Meja dan TV
Kalo ini sih wajib sih setiap hotel. Sayangnya untuk TV tidak semua channel tidak bisa di jangkau jadi kalo weekend malam tidak bisa nonton Bola Indonesia.



Tempat Parkir dan Pos Keamanan
Basement Parkir
Di hotel Surya Asia Wonosobo tidak perlu pusing untuk memarkir  kendaraan karena sudah disediakan basement untuk parkir kendaraan yang dilengkapi oleh pos keamanan 24 jam. Jadi tidak perlu khawatir tentang kemanan.


Peta Wisata Jawa Tengah
Di Hotel ini juga sudah ada peta wisata jawa tengah, Jadi tidak akan bingung jika kita ingin berpergian terutama ingin berwisata ke jawa tengah khususnya Wonosobo. FYI, Di Kota Wonosobo ini memang sangat terkenal dengan Dataran Tinggi Dieng dan masih banyak lagi tempat wisata yang bagus dan keren. Jadi kalo ada waktu berkunjunglah sekali-sekali ke Wonosobo. 

Sekarang bicara soal harga, Ya memang harus diakui gw harus merogoh kocek lumayan dalam karena sebenernya kalo disamakan dengan harga hotel di tempat lain masih bisa dapet hotel yang lebih baik dan tentunya sudah punya reputasi. Cuma ya kan untuk Kota Wonosobo yang terbilang cukup jarang Hotel, ini sudah sangat sesuai. Berikut harga di brosur yang sempat gw ambil.

Harga Kamar Hotel Surya Asia Wonosobo
Harga Kamar Hotel Surya Asia Wonosobo
Ya kalo gw pribadi sih kalo balik ke kota Wonosobo lagi ya akan nginep disini lagi karena paling sesuai dari sisi letak, fasilitas dan harganya. Sekian tks..



Tuesday, June 13, 2017

"Makan yang anget-anget di Wonosobo"

Mie Ongklok Lengkap

Assalamualaikum...

Alhamdulillah gw masih diberi kekuatan dalam menjalani ibadah puasa yang telah memasuki hari ke 18. Sepertinya memang puasa kali ini tidak mengurangi berat badan gw, andaikan berkurang pun kayaknya ga bakalan keliatan. Ya emang kebiasaan gw klo buka suka makan yang banyak seperti minggu kemarin saat gw bersama tim dari kantor gw bertugas di Wonosobo. Wonosobo ini merupakan kota yang berada di dataran tinggi, jadi memang kotanya sejuk pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Di Wonosobo ini terdapat makanan khas yang sangat enak, unik, murah dan mudah untuk ditemukan yaitu "Mie Ongklok".  Mie ongklok ini sangat cocok untuk tempat yang dingin seperti wonosobo ini.
Mie Ongklok & Sate Bu Umi
Mie Ongklok & Sate Bu Umi
Mie Ongklok & Sate Bu Umi
Tempatnya bersih dan nyaman
Seperti yang gw bilang barusan, mie ongklok ini sangat mudah untuk ditemukan di Wonosobo. Hampir di setiap jalan yang gw lewati ada yang menjual kuliner ini atau kalo yang bingung cari aja di sekitar alun-alun Wonosobo. Nah pas kemarin gw di Wonosobo gw sempat makan mie ongklok di warung "Mie Ongklok & Sate Sapi Bu Umi" yang terletak di Jalan Masjid No.11 Kauman Utara Wonosobo. Selain menjual mie ongklok warung Bu Umi ini juga menjual sate sapi yang merupakan kuliner yang wajib di coba juga kalo kita sedang pergi di Wonosobo.
Mie Ongklok khas Wonosobo
Mie Ongklok khas Wonosobo (Rp 8.000)
Mie Ongklok khas Wonosobo
Sate Sapi (Rp 22.000)
Mie Ongklok khas Wonosobo
Tempe Kemul (Rp 750)
Sambel Rawit
Sambel Rawit (gratis)
Mie ongklok ini merupakan makanan yang sederhana dan tidak ribet. Cara buatnya hanya mencelup-celupkan mie dan sayuran (kubis/kol dan kucai) ke dalam air mendidih sambil di ongklok (digoyang keatas dan ke bawah). Setelah itu lalu disiram kuah kentel ditambah bumbu kacang kali ya udah cuma segitu, simpel kan. Paling enak pas makan mie ongklok di temani sama sate sapinya yang dijual juga di warung. Ada yang unik dari penyajian sambel untuk campuran mienya, jika biasanya sambelnya itu berupa sambel cair kalo di sini sambelnya hanya rawit hijau (cengek) di ulek dan sudah pasti rasanya pedes banget jadi jangan terlalu banyak. Jangan lupa juga untuk makan tempe kemul yang disediakan di meja-meja. Tempe kemul itu tempe yang diselimutin sama adonan tepung yang lebar dan renyah, pokoknya kalo sudah dicampur tuh mie ongklok, sate sapi dan tempe kemul terus di makan pas buka puasa ditambah minum teh manis anget bisa tidur nyenyak deh malemnya. Gw aja abis dua porsi mie ongklok + sate sapi + 4 tempe kemul, sadisss. Untuk harga dijamin murah deh, seporsi mie ongklok hanya Rp 8.000 ,sepuluh tusuk sate sapi Rp 22.000 dan tempe kemul cuma Rp 750 . Abis makan gw langsung kembali ke Hotel.


Wedang Ronde RRT
Wedang Ronde RRT
Nah setelah sampe di hotel gw lupa membeli minuman untuk persediaan selama di hotel, trus gw cari di toko/minimarket sekitar hotel. Pas dalam perjalanan ke minimarket gw ada nemu toko yang menjual wedang ronde, oleh-oleh dan roti2 gitu namanya "Badam Ronde". Yang bikin penasaran itu karena tempatnya lumayan rame, ada yang nongkrong, ada yang beli oleh-oleh ada yang pesen royi pokoknya rame. Penasaran dong gw akhirnya masuk terus pesen wedang RRT. Kata "RRT" ini gw masih belum tau artinya apaan sampe sekarang masih menjadi misteri, yang gw tau cuma wedangnya itu pake kacang mete dan emping. Lo bayangin minum wedang ronde pake emping, tapi ya namanya gw penasaran gw cobain dong. Anehnya cocok-cocok aja, entah karena lidah gw yang hampir cocok ke semua makanan atau emang cocok beneran. pokoknya sih wedang disini juga harus di coba. Satu porsinya dihargai Rp 12.000 . Udah murah dapet lengkap lagi kan.

Pokoknya perjalanan gw di Wonosobo ini sangat memuaskan apalagi ditemani oleh kuliner yang anget-anget. Jangan lupa bagi kalian yang sengaja maupun tidak sengaja mengunjungi kota Wonosobo untuk mencoba kuliner disana seperti Mie ongklok, Sate Sapi, Tempe Kemul dan Wedang Jahe. Menurut gw semua makanan yang gw sebutin tadi memang cocok untuk menu berbuka puasa, apalagi kan sekarang masih pada puasa. Silahkan mencoba!!

Tks..



Tuesday, June 6, 2017

"Tertipu Menu Berbuka Puasa (Bebek Kremes Bu Uju)"


Bebek Kremes Bu Uju
Assalamualaikum..

Tidak terasa puasa tahun ini sudah masuk hari ke sebelas. Alhamdulillah dengan kondisi kerjaan yang sedang meningkat dan tidak menentu, gw belum ada yang batal puasanya. Sebelumnya pernah gw sedikit cerita tentang Coto Makassar yang menurut gw cocok juga untuk menu berbuka puasa. Nah kali ini gw cuma mau sedikit bercerita tentang menu buka puasa kemarin yang menurut gw enak dan tentunya mengenyangkan yang terjadi di kantor gw.        

Jadi kan biasanya kalo pas buka puasa di kantor gw itu menunya hampir sama seperti kebanyakan orang Indonesia pada umumnya buka pake teh manis, gorengan dan makanan berat (setelah solat maghrib) udah kaya orang balas dendam banget-lah pokoknya (ampuni hamba ya Allah). Teh manis dan gorengan itu sudah template jadi keberadaannya sudah bisa dipastikan setiap hari ada, Nah kalo makanan beratnya itu bisa di ibaratkan sebagai variabel bebas jadi berubah-berubah setiap harinya bahkan kalo ga pulang malam belum tentu ada di beliin. Nah kemarin, makanan berat yang disediakan oleh kantor gw itu belom pernah gw makan selama gw berpuasa maupun tidak berpuasa di Jakarta yaitu "Bebek Kremes Bu Uju". 

Seneng dong gw liat kotak nasi ada tulisan "BEBEK" karena ya emang gw suka banget makan sama bebek (makan pake bebek bukan bareng bebek) dan udah lama juga ga makan bebek. Jadi ga sabar dong pengen buka cepet-cepet langsung makan berat tanpa pake lama. Udah mah di kotak nasinya dibilang bebek kremes kan gw jadi menghayal kalo bebek ini selain rasa dagingnya gurih pasti ada kriuk-kriuknya makin nambah ngiler gw.


"Jangan Terpancing Dengan Keindahan Dunia"


Adzan magrib pun berkumandang, seperti biasanya teh manis dan gorengan dulu yang di makan. Gw sengaja  ngambil gorengan dua potong aja biar ga terlalu kekenyangan dulu. Abis pemanasan makan gorengan dan minum teh manis gw langsung ambil wudhu dan sholat maghrib, ntah sholat gw diterima atau ngga abisnya udah kepikiran sama nasi kotaknya bebek kremes. Ya setelah itu gw ga langsung ambil kotaknya karena gw masih jaim (Jaga Image) jadi gw pergi ke meja gw langsung sambil liat-liat youtube. Udah gw tunggu sekitar setengah jam, akhirnya diantar juga kotak nasi bebek kremes bu Uju ini ke meja gw. Itu mah ga pake lama langsung aja gw buka kotaknya dan tanpa disadari tangan gw dalam kondisi siap santap. Abis itu gw buka lalapan dan sambalnya. Gw  perhatikan kremesnya yang ternyata dari telor yang disajikan membungkus dagingnya.

Ayam Kremes Bu Uju (Rp.28.000)
Ayam Kremes Bu Uju
Eh.. pas dicoba ternyata daging ayam dan bukan daging bebek dong, itu mah gw langsung ilfil kaya pas ketemu sama cewe yang beda foto sama aslinya. Tapi namanya rejekinya begitu ya mau gamau harus disyukuri dan dijalani. Setelah dimakan sih ternyata emang enak dan cocok di lidah gw semuanya. Daging ayamnya itu lembut dan tidak alot, rasanya juga seperti yang sebelumnya gw bayangkan sebelumnya, selain itu kremesnya itu yang terbuat dari telor enak banget dan crispy, untuk sambalnya jangan ditanya ada yang pedes dan ada yang sambal tomat nah kalo di campur kan jadi pedes manis asam, apa ga mantap kalo kaya gitu. Hal yang sedikit mengecewakan kenapa bungkusnya bebek tapi dapetnya ayam. Padahal gw itu lagi pengen makan bebek. Secara Keseluruhan sih "Ayam Kremes Bu Uju" tidak kalah rasanya sama pas waktu gw makan ayam di Mataram jadi recommended banget buat dijadikan menu berbuka puasa. Ayam kremesnya aja udah enak banget apalagi kalo bebek kremesnya, udah pasti enak banget (positif thinking aja).

Daftar Harga (sumber)
Yang bikin kagetnya lagi ternyata sekotak nasi ayam kremes lengkap dengan nasi, lalap, tahu, tempe dan 2 sambal harganya cuma 28 ribu rupiah, terhitung murah banget untuk makanan paket lengkap dan standar hidup Kota Jakarta yang makanannya terbilang mahal-mahal. Warungnya ada di Jl. Aipda. KS. Tubun No.111, RT. 02/RW. 05, Petamburan, Tanah Abang, Petamburan, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260, Indonesia. kalo gw sih patokannya rumah sakit Pelni karena letaknya gajauh dari situ. Ya jujur walaupun sedikit kecewa karena ga jadi makan bebek tapi tertutupi dengan rasanya yang enak dan gw sangat merekomendasikan untuk menu buka puasa.

ada menu ayamnya
Ga liat ada menu ayam
Sampai saat cerita ini ditulis gw baru gw sadar ternyata di kotaknya itu ada tulisan menu "Ayam Kampung" setelah gw liat foto kotak nasinya yang kemarin gw ambil. Tapi gapapa, alamatnya udah gw pegang terus ojek online banyak jadi ngga susah lah buat pesen yang menu bebek kremesnya. Ya barangkali ada yang mau buka puasa bisa dicoba menu dari "Bebek Kremes Bu Uju". Silahkan mencoba semuanya!!!!

Tks.


"Selalu Bersyukur Agar Hidup Menjadi Nikmat"

Monday, June 5, 2017

"Mesin Jahit Tua"

Mesin Jahit Tua

Pernah kudengar rintihan mesin jahit tua
Memberi motif tanda pahit di kala senja
Terletak di sudut bangunan tak bercerita
mengalihkan pandangan arah kedua mata

Cerita usang ditulis dalam kertas tak bewarna
Gambaran bunyi tanda tak punya daya
Dan gelombang yang takkan menjadi suara
Semua akan jadi sesuatu yang tak bertata

Rintihan itu terdengar namun tak ada yang peka
Sebatas hembusan kesunyian di lembaran telinga
Hilang kenangan saat berbunga-bunga
Keindahan yang direnggut hingga tak berdaya

Semakin keras suara tandanya bekerja
Bukan untuk menunjukkan hati ceria
Namun itulah takdir cerita yang sama
Cerita tentang mesin jahit tua

Puisi dibuat oleh Anrio SonriBachtiar